Farmasi
Rabu, 10 Oktober 2018
Senin, 26 Oktober 2015
ALAT ALAT DI LABORATORIUM RESEP
1. Sendok Tanduk
Sendok tanduk aneka Ukuran. Sendok tanduk merupakan sendok yang unik dan natural terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Dibuat secara manual dengan tangan tanpa mesin. Sendok Obat Kecil biasa digunakan di apotek untuk meracik obat.
2. Batang Pengaduk
Fungsi nya untuk mengaduk zat yang cair,terbuat dari kaca panjang. Jadi mudah untuk mengaduk.
3. Cawan Penguap
Yang ini fungsinya untuk menimbang sediaan cair, bisa juga untuk meleburkan bahan setengah padat untuk sediaan salep. ukurannya ada yang kecil dan besar tergantung sediaan yang akan kita timbang.
4.Erlenmayer
Fungsinya yang ini yaitu,untuk mencampurkan sediaan yang mudah menguap. karena mulut erlenmayer lebih kecil dari pada beakerglass Jadi caranya di goyangkan,tangan kita pegangnya lehernya.
5. mortir dan stampher
Nah kalau yang pasti sudah tahu. Ya.. fungsinya untuk menumbuk atau menghaluskan bahan obat,bisa juga untuk mencampur,tapi bahannya yang padat. Seperti,puyer atau tablet. Kalau pegangan atau untuk menggerus dinamakan stampher,dan Tempatnaya mortir
6.Gelas Ukur
Nah kalau yang ini namanya gelas ukur,pasti fungsinya untuk mengukur cairan yang kita butuhkan. Tapi kalau mau mengukur cairan lebih baik memakai ini saja,jangan memakai erlen meyer atau sejenisnya. Karena kadang tidak akurat.
7. Beker Gelas/Gelas Beker
Kalau yang ini fungsinya untuk mengaduk,dan memakai batang pengaduk.
8. sendok poselen
sendok porselen berfungsi untuk mengambil sediaan yang merusak zat organik
9. Kaca Arloji/ gelas arloji
Fungsinya untuk menimbang bahan yang padat di timbangan.
10. Kasa asbes
Ini yang namanya kasa asbes. Jadi sudah dijelaskan tadi,untuk membakar cairan setengah padat menggunakan cawan penguap. Jadi,sebagai pelapisnya gitu. Di bawah kasa asbes baru spirtus.
11. Gelas Spirtus
Nah yang ini tempat untuk membakarnya atau wadah spirtusnya. Jadi di dalam tutupnya itu ada sumbu gitu,nanti dinyalain pakai korek.
12. Pinset/ Penjepit
Kalau yang ini mungkin sudah sering lihat. Ya penjepit atau pinset. Jadi pinset ini berfungsi untuk mengambil bahan atau cawan penguap. dan untuk mengambil anak timbangan.
13. Sudip
Itu fungsinya untuk membersihkan dan mengambil sisa-sisa obat yang masih tersisa di dalam mortir, dan untuk memasukkan sediaan ke wadah.
14.pipet
pipet fungsinya untuk mengambil sediaan cair yang jumlahnya sedikit contohnya air dan alkohol.
15.Waterbath
Yang ini untuk melebur sediaan setengah padat menjadi cair biasanya untuk sediaan salep
16. Timbangan gram
Ada dua jenis timbangan,yaitu,timbangan gram dan timbangan miligram... yang dibawah ini adalah timbangan gram karena timbangan ini digunakan untuk menimbang sediaan dengan bobot gram.
17. Timbangan miligram
timbangan yang dibawah ini adalah timbangan miligram, karna timbangan ini hanya digunakan untuk menimbang baan obat dalam bobot miligram
DEFINISI MACAM-MACAM BENTUK SEDIAAN FARMASI
1. Aerosol adalah bentuk sediaan yang diberi tekanan, mengandung satu atau lebih bahan aktif (terapeutik) yang bila diaktifkan pada saat sistem katup yang sesuai akan memancarkan butiran-butiran cairan dan atau bahan-bahan padat dalam media gas. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit dan juga untuk pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol lingual) atau paru-paru (aerosol inhalasi).
2. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Digunakan untuk oral.
3. Tablet yaitu sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
4. Krim adalah sediaan setengah padat mengandung sat atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
5. Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil.
6. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia hewni menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedimikian rupa sehingga memenuhi syarat baku yang ditetapkan.
7. Gel (jeli) adalah sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul orgnik yang besar, terpentrasi oleh suatu cairan.
8. Imunoserum adalah sediaan yang mengandung immunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian.
9. Implant atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan. Implan atau pelet dimaksudkan untuk ditanam di dalam tubuh (biasanya secara subkutan) dengan tujuan untuk memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan dalam jangka waktu lama.
10. Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90° C selama 15 menit.
11. Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik.
12. Injeksi arti secara luas adalah sediaan obat steril bebas pirogen yang dimaksudkan untuk diberikan secara parenteral.
Istilah parenteral menunjukkan pemberian lewat suntikan. Parenteral berasal dari bahasa Yunani yakni: para dan enteron berarti diluar usus halus dan merupakan rute pemberian lain dari rute oral.
13. Irigasi adalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka terbuka atau rongga-rongga tubuh, secara topikal.
14. Lozenges atau tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut.
15. Sediaan obat mata
- Salep mata adalah salep steril yang digunakan pada mata.
- Larutan obat mata adalah larutan steril, bebas partikel asing yang merupakan sediaan dibuat dan dikemas sedimikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata.
16. Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
17. Plester adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat dari bahan yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut.
18. Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, berupa serbuk yang dibagi-bagi (pulveres) atau serbuk yang tak terbagi (pulvis).
19. Solutio atau larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Jenis larutan:
- Larutan oral adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk pemberian oral.
Yang termasuk dalam larutan oral yaitu:
- Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi.
- Elixir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai pelarut.
- Larutan topikal yaitu sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan topikal pada kulit atau mukosa.
- Larutan otik sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan dalam telinga.
- Larutan optalmik adalah sediaan cair yang digunakan pada mata.
- Spirit adalah larutan mengandung etanol atau hidro alkohol dari zat yang mudah menguap, umumnya merupakan larutan tunggal atau campuran bahan.
- Tingtur adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkohol di buat dari tumbuhan atau senyawa kimia.
20. Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rectal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
BENTUK-BENTUK SEDIAAN OBAT YANG UMUM DIPRODUKSI
1. Produk Non Steril
a. Preparat oral atau internal
I. solida :
- serbuk oral: sirup kering
- tablet atau kaplet : tablet biasa, salut, lepas lambat.
- Kapsul : kapul keras dan lunak
II. Liqiud: sirup; suspensi; emulsi
b. Preparat topikal atau eksternal
I. solida : supositoria dan ovula
II. liquid - linimenta, lotion
- oil base (minyak telon, kayu putih, minyak tawon)
III. Semi solid : krim atau salep
2. Produk Steril
a. Topikal atau eksternal
I. Preparat obat mata: tetes mata, salep mata
II. Preparat obat luka/luka bakar: sediaan kasa steril, krim/salep steril.
b. Preparat intramuskular, intravena, intradermal
I. injeksi steril dalam vial atau ampul
II. larutan infus.
FARMAKOGNOSI
Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia nabati : adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Eksudat tanaman : Adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia hewani : adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau dioleh dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Alkaloida : adalah suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen (N) pada umumnya berasal dari tanaman , yang mempunyai efek fisiologis kuat/keras terhadap manusia.
Glikosida : adalah suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai menjadi satu macam gula serta satu atau lebih bukan zat gula. Contohnya amigdalin, oleh enzim emulsin akan terurai menjadi glukosa + benzaldehida + asam sianida.
Enzim : Adalah suatu biokatalisator yaitu senyawa atau zat yang berfungsi mempercepat reaksi biokimia / metabolisme dalam tubuh organisme.
Vitamin : adalah suatu zat yang dalam jumlah sedikit sekali diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin.
Hormon : adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang mampengaruhi faal, tubuh dan mempengaruhi besar bentuk tubuh.
Pemerian : Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman (kulit, daun, akar, dan sebagainya
)
)
Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa nama simplisia nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus atau spesies nama tananman, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisisa nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman dan untuk eksudat nabati.
Contoh :
1. genus + nama bagian tanaman : Cinchonae Cortex, Digitalis Folium, Thymi Herba, Zingiberis Rhizoma.
2. Petunjuk spesies + nama bagian tanaman : Belladonnae Herba, Serpylli Herba.
3. Genus+petunjuk spesies+nama bagian tanaman : Capsici frutescentis Fructus.
Keterangan : Nama spesies terdiri dari genus + petunjuk spesies
Contoh :
Nama spesies : Cinchona succirubra
Nama genus : Cinchona
Petunjuk species : succirubra
“Simplisia dianggap bermutu rendah “
jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Mutu rendah ini dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, kena pengaruh kelembaban, panas atau penyulingan.
“Simplisia dianggap rusak “
jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal dan lain sebagainya.
“Simplisia dinyatakan bulukan“
jika kualitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.
“Simplisia dinyatakan tercampur“
jika secara tidak sengaja terdapat bersama-sama bahan- bahan atau bagian tanaman lain, misalnya kuncup Cengkeh tercampur dengan tangkai Cengkeh, daun Sena tercampur dengan tangkai daun.
“Simplisia dianggap dipalsukan “
jika secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak semestinya. Misalnya minyak zaitun diganti minyak biji kapas, tetapi dijual dengan nama minyak zaitun
.
.
1. Secara Organoleptik
Adalah cara pemeriksaan dengan panca indera dan meliputi pemeriksaan terhadap bentuk,bau,rasa pada lidah dan tangan, kadang-kadang pengamatan dengan pendengaran, dalam hal ini diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar dan bagian dalam, retakan-retakan atau gambaran-gambaran dan susunan bahannya.
2. Secara Mikroskopik
Umumnya meliputi pengamatan terhadap irisan melintang dan terhadap serbuk.
3. Secara Fisika
Meliputi penetapan daya larut, bobot jenis, rotasi optik, titik lebur, titik beku, kadar air, sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultra violet, pengamatan mikroskopik dengan sinar polarisasi dan lain sebagainya.
4. Secara Kimia
Yang bersifat kualitatif disebut identifikasi dan pada umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan. sebelum reaksi-reaksi tersebut dilakukan terlebih dahulu diadakan isolasi terhadap zat yang dikehendaki, misalnya isolasi dengan cara pelarutan, penyaringan dan mikrosublimasi. Pemeriksaan secara kimia yang bersifat kuantitatif disebut penetapan kadar.
5. Secara hayati / Biologi
Pada umumnya bersifat penetapan potensi zat berkhasiat.
Langganan:
Postingan (Atom)